SCRIPTURE
Imamat 27:2 (TB) “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,
OBSERVATION
Nazar adalah janji untuk memberikan diri atau kepunyaan kepunyaan seseorang kepada Allah dalam menanti berkat-Nya kepada orang tersebut. Seseorang bernazar dengan memberikan persembahan tertentu sebagai pembayaran nazarnya.
Ada 3 macam hal yang bisa dijadikan pembayaran nazar.
- Manusia (Imamat 27:1-8). Namun karena orang yang bukan suku Lewi tidak bisa melayani di kemah suci, maka diganti dengan uang dalam nilai tertentu. Adanya perbedaan nilai nazar antara laki-laki dan perempuan mungkin disebabkan bahwa secara fisik, laki-laki lebih kuat daripada perempuan.
- Hewan (Imamat 27:9-13). Hanya hewan yang halallah yang bisa diterima. Binatang haram boleh dijadikan pembayaran nazar, tetapi tidak bisa dijadikan persembahan kurban, oleh karena itu harus diganti dengan uang dalam nilai yang setara (Imamat 27:11-12, 27).
- Harta orang yang bernazar (Imamat 27:14-15, 16-24). Harta seperti rumah mudah peraturannya. Namun karena ladang termasuk tanah pusaka yang pada tahun Yobel harus dikembalikan kepada pemilik semula, peraturannya lebih rumit. Intinya, apa pun yang dipersembahkan sebagai pembayaran nazar harus kudus agar diterima Tuhan.
INTERPRETATION
Kita pasti pernah mendengar seseorang bernazar jika saya sembuh dari penyakit ini, kalau usaha saya berhasil, kalau saya diterima di kampus itu, kalau saya diterima kerja di tempat itu, maka saya akan melayani Tuhan, maka saya akan memberikan persembahan kepada Tuhan dll. Namun ketika Tuhan melakukan bagiannya mereka pun seakan-akan lupa bahwa mereka pernah bernazar kepada-Nya.
Peraturan Allah mengenai nazar ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi kita:
- Allah tidak ingin kita dengan gampang dan gegabah mengucapkan suatu nazar atau janji di hadapan Tuhan. Semua yang janji dan nazar harus ditepati. Sangat tingginya biaya nazar untuk manusia seharusnya membuat orang tidak sembarangan bernazar.
- Semua peraturan mengenai nazar ini sekali lagi menegaskan bahwa kekudusan umat di hadapan Allah tidaklah sekadar masalah-masalah ritus peribadahan saja. Kekudusan umat di hadapan Allah juga mencakup ke dalam masalah sehari-hari, seperti tanah, rumah, ladang, dll.
APPLICATION
- Jangan sembarangan membuat nazar. Berpikirlah baik-baik sebelum bernazar. Pengkhotbah 5:4-5 berkata lebih baik tidak bernazar, daripada bernazar tetapi tidak membayar nazar.? Maka yang penting bukanlah ucapan nazar, melainkan sikap hidup yang senantiasa ingin menyenangkan hati Tuhan, dengan memberikan yang terbaik kepada-Nya.
- Selidikilah janji apa saja yang pernah kita lontarkan di hadapan Allah dan bagaimana kita telah/belum menepatinya. Ayo tepatilah nazarmu!
PRAYER
Berdoa minta pengampunan dan kekuatan dari Tuhan untuk bisa memenuhi setiap nazar yang sudah kuta lontarkan padaNya.