Devotion

Tuhan Berfirman

SCRIPTURE

Imamat 17:1 (TB) TUHAN berfirman kepada Musa:

OBSERVATION

Dalam Perjanjian Lama asal kata Firman diterjemahkan dari kata Ibrani: Amar (אמר) dan Dabar (דָּבָר ). Dua kata ini ada dalam 1 Samuel 3:11 (ITB): “Lalu berfirmanlah (Amar (אמר) TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan SESUATU (Dabar (דָּבָר ) di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.” Dabar (דָּבָר ) dalam penggunaannya di Perjanjian Baru itu seperti halnya rhema, yaitu dengan pengertian: membuat dimengerti dan dikenal.

INTERPRETATION

Karena pemakaian Dabar dalam perjanjian baru seperti Rhema maka Saya jadi teringat dengan pembahasan Logos (λόγος) dengan Rhema (ῥῆμα), keduanya diterjemahkan sebagai Firman dalam bahasa Yunani di Perjanjian Baru. Namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Logos adalah sebuah kata yang diucapkan oleh sebuah suara dari seorang pribadi, sebagai perwujudan sebuah konsep atau ide (pemikiran). Sedangkan Rhema adalah membahas sesuatu yang telah diwujudkan (sesuatu yang sudah diperkatakan). Sebuah bunyi yang dihasilkan oleh suara dan yang memiliki pengertian tertentu dari apa yang sudah seseorang katakan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat kita disimpulkan Perbedaan Logos dan Rhema disini adalah kalau Logos itu wujud dari konsep, sedangkan Rhema adalah yang memberikan penjelasan/pengertian dari satu topik atau bagian tertentu dari Logos. Sehingga Rhema adalah penjelasan mengenai sebagian Logos.
Penggunaan Logos dan Rhema dalam praktek seharian itu akan terlihat jelas pengertiannya dalam ayat: “terimalah… Pedang Roh, yaitu Firman (Rhema) Elohim” (Efesus 6: 17). Disini menunjukkan bukan pada seluruh Kitab Suci, melainkan satu bagian dari Kitab Suci tertentu (sebagian logos) yang Roh Kudus berikan & jelaskan pengertiannya untuk digunakan pada waktu yang diperlukan atau sesuai kebutuhan kita.

APPLICATION

Sewaktu kita membaca Firman ntah itu satu ayat, satu perikop atau pasal tertentu dari Alkitab atau Logos, maka kita dapat memperoleh penjelasan dan pengalaman (mengalami) sehingga ayat yang kita baca itu menjadi kita mengerti dan ketahui dalam kaitannya dengan kehidupan saat ini. Itulah yang dikatakan ayat yang berbicara pada kita sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini.
Itulah yang Roh Kudus kerjakan saat kita bersaat teduh atau merenungkan Firman. Pengertian yang kita dapatkan itulah yang disebut dengan Pedang Roh, jadi bukan keseluruhan Alkitab yang disebut Pedang Roh. Ketika kita menerima rhema, itu seperti kita telah menerima Pedang Roh. Inilah yang membuat kita berkemenangan melawan pergumulan dan pencobaan serta menjadikan bertumbuh rohani.
Untuk bisa mengubah Logos menjadi Rhema dalam hidup kita diperlukan pengertian, dan untuk bisa mengerti kita harus terlebih dahulu taat melakukan Firman Tuhan yang sudah kita tahu. Jadi bukan menunggu mengerti dahulu baru dilakukan, melakukan akan membawa kepada pengertian. Seberapa rindukah kita mau mengalami rhema? Seberapa taatkah kita dalam melakukan Firman Tuhan di dalam hidup kita?

PRAYER

Berdoa minta Roh Kudus memberikan kita pengertian dan mengajar kita tentang FirmanNya dan mintalah hati yang taat untuk melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita.
Devotion

Jangan Sembarangan Waktu

SCRIPTURE

Imamat 16:2 (TB) Firman TUHAN kepadanya: “Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.

OBSERVATION

Harun tidak diizinkan untuk kapan saja memasuki tempat kudus di belakang tabir (parõket), atau “pemisah,” di hadapan tempat pendamaian (kappõret) yang diuraikan dalam Keluaran 25:17- 21. Kappõret ini berasal dari kata kerja kãpar, “menutupi, mengampuni atau menghilangkan.” Oleh karena itu tutup Tabut Perjanjian, atau tutup pendamaian dapat juga disebut “tempat mendamaikan.” Sebagaimana ditetapkan pada ayat 29,30, masuk ke tempat kudus itu hanya diizinkan satu kali dalam satu tahun. Dan hal itu harus dilakukan sesuai dengan ketetapan yang diberikan.

INTERPRETATION

Momen perjumpaan dengan Tuhan dalam tutup pendamaian ini tidak bisa dilakukan setiap saat namun hanya setahun sekali saja. Kita patut bersyukur karena karya Yesus di atas kayu salib kita sekarang bisa bertemu Tuhan secara pribadi setiap saat oleh karya pendamaian Kristus.

APPLICATION

Orang Israel di masa dulu tidak boleh sembarangan ketika beribadah. Para imam pun hannya bisa setahun sekali mengalami Tuhan dalam ibadah. Bagaimanakah sikap kita Ketika kita beribadah, saat teduh bersekutu dengan Tuhan? Apakah kita bisa menghargai, menantikan dan menikmatinya? Bayangkan dahulu orang-orang percaya tidak bisa menghampiri Tuhan dengan sembarangan waktu namun sekaran gwaktu bukanlah masalah lagi. Apakah anda sudah saat teduh hari ini? Hargailah momen yang bisa kita miliki saat ini.

PRAYER

Bersyukur karena karya pendamaian Kristus kita bisa kapan saja datang menghampiri Tuhan. Berdoa minta hati yang mengasihi Tuhan.
Devotion

Kenajisan

SCRIPTURE

Imamat 15:31 (TB) Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu.”

OBSERVATION

Perikop hari ini membahas ketidaktahiran dalam hal cairan yang keluar dari tubuh manusia baik pada pria maupun wanita. Secara umum orang yang mendapatkan kenajisan seperti itu, baru dapat menjadi tahir setelah tujuh hari tidak mengeluaran cairan tersebut. Ia harus mencuci pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan air mengalir, maka ia menjadi tahir (Imamat 15:13, 24, 28). Pada hari ke delapan, orang tersebut harus mempersembahkan burung sebagai kurban penghapus dosa dan bakaran melalui imam untuk pendamaiannya kepada Tuhan (Imamat 15:14-15, 29-30).

INTERPRETATION

Paerikop hari ini ini menunjukkan kepada kita bahwa penyakit, termasuk sesuatu yang umum pun, dapat menyebabkan seseorang menjadi najis, dan orang yang najis tidak diperbolehkan datang ke hadapan Tuhan.

APPLICATION

Oleh karena itu, kita perlu bersyukur bahwa di dalam Kristus kita menjadi tahir di hadapan Allah, dan dapat berjumpa dengan Allah dalam kondisi fisik seperti apa pun. Ini memperlihatkan betapa besar anugerah Allah yang telah kita terima dalam Kristus. Maka respons terbaik dari kita adalah dengan menaikkan syukur kita kepada-Nya!

PRAYER

Bersyukur atas pengorbanan Yesus dalam hidup kita. Bersyukur karena keselamatan adalah semata-mata anugerahNya bukan karena kelayakan kita.
Devotion

Kusta Di Rumah

SCRIPTURE

Imamat 14:34 (TB) “Apabila kamu masuk ke tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepadamu menjadi milikmu dan Aku mendatangkan tanda kusta di sebuah rumah di negeri milikmu itu,

OBSERVATION

Imamat 14:33-57 menjelaskan proses penentuan dan pembersihan dari kusta di rumah orang Israel ketika mereka sudah masuk ke tanah Kanaan (ayat 33-34). Cara pengujiannya sama dengan pengujian terhadap pakaian (Imamat 13:47-59). Hanya bedanya, pakaian dapat dibakar kalau memang menunjukkan tanda kusta. Pada rumah batu, batu-batu yang terkena kusta harus dikikis supaya tidak merambat ke batu-batu lainnya. Kalau ternyata masih juga merembet ke batu-batu lainnya, rumah itu harus dibongkar total.

INTERPRETATION

Peraturan untuk mengatasi kusta yang terdapat rumah mirip dengan peraturan pada pakaian, sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa umat Israel tidak boleh membiarkan hal apa pun dari luar menajiskan mereka. Bahkan rumah yang merupakan harta berharga bagi sebuah keluarga harus direlakan untuk dibongkar dan dibersihkan demi mencegah penajisan merajalela.

APPLICATION

Kalau perikop ini mmebahas rumah harus bersih dan suci dari kontaminasi kusta lalu bagaimana dengan kondisi rumah tangga dimana kita berada? Apakah kita juga selalu menjaganya dari kontaminasi dosa. Proses pembersihannya kadang harus keras, ada yang harus dibongkar. Namun, selalu ada pemulihan karena Tuhan adalah maha pengasih dan pengampun. Karena itu, sebelum dosa masuk merasuk dan merusak keluarga kita, lebih baik berjaga-jaga mencegah dengan terus memelihara persekutuan intim dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga.
Lalu bagaimana kalau ada anggota keluargamu yang belum percaya kepada Tuhan atau bahkan jauh dari Tuhan dan hidup dengan cara dunia. Kalau dulu pemilik rumah harus menghadap imam, sekarang kita memiliki imam besar agung yaitu Yesus (Ibrani 4:14) Hadapkanlah namanya padaNya. Bawalah namanya dalam doa. Janji keselamatanNya bukan cuma untuk dirimu tetapi juga untuk seisi rumahmu.

PRAYER

Berdoalah untuk keluargamu, khususnya untuk mereka yang belum percaya kepada Yesus agar mereka boleh berbalik dan mengasihi Tuhan.
Devotion

Kusta

SCRIPTURE

Imamat 13:45-46 (TB)
45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

OBSERVATION

Kata kusta disini memakai kata ibrani צרע (tsâra‛). Keadaan yang disebut terkena kusta di dalam pasal ini dan pasal berikutnya tidaklah sepenuhnya sama dengan penyakit yang dikenal dengan nama kusta sekarang. Di sisi lain, kusta yang benar-benar merupakan penyakit pasti ikut termasuk. Penyakit ini dianggap najis dan berbahaya karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat, Kel. 13 dan Kel. 14; Im. 13; Luk. 18:12-19, bahkan mereka dianggap sebagai orang yang sudah mati (Bil. 12:10-12). Kusta sering dianggap simbol dari dosa.

INTERPRETATION

Kusta seringkali dianggap sebagai simbol dari dosa, dan hal ini memang sangat sesuai dengan sifat dosa yaitu mematikan dan menular. Sama seperti orang yang terjangkit kusta akan diasingkan begitu juga dengan orang yan hidup dengan dosa akan diasingkan dari sorga. Karena neraka adalah hidup terpisah/diasingkan dari hadirat Tuhan.
Apa respons orang ketika melihat orang yang terkena kusta? Mereka akan menjauhi dan mengasingkan mereka. Namun bagaimana respons Yesus terhadap orang yang berdosa? Ia mendekati dan menyelamatkan mereka. Tentu saja Tuhan benci dan jijik kepada dosa namun cintaNya kepada kita membuat Dia mau menyentuh kejijikan kita demi menyelamatkan kita. Dosa membuat kita terasingkan, lumpuh bahkan mati secara rohani, namun Ia mau datang menyentuh dan mentahirkan kita.
Saya teringat akan respons Yesus ketika dengan orang berpenyakit kusta yang minta untuk disembuhkan.
Matius 8:2-3 (TB)
2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Yesus melakukan hal yang sangat viral di masanya menyentuh orang yang terkena kusta. What! Jangankan di imasa itu, sampai sekarang kita juga enggan melakukannya. Tetapi Yesus mau menyentuh dan menahirkan dia karena mengasihiNya. Begitulah juga dengan dosa kita. Ia bersedia mati dengan cara yang sangat hina bagi kita padahal Dia tidak punya salah apapun.

APPLICATION

Dari perikop yang membahas penyakit kusta ini kita perlu sadar bahwa kita adalah orang yang tak luput dari dosa. Namun Ia begitu mengasihi kita dan tidak membiarkan kita tetap apa adanya. Ia datang mati bagi kita semua. Ia menyentuh hidup kita yang kotor agar menjadi bersih dimataNya. Seberapa merah pun dosamu, mungkin engkaupun jijik dengan dirimu sendiri (Yes 1:18) ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang sanggup mengampunimu asal kita mau datang dan mengaku dosa kita padanya. (1 Yoh 1:9). Ia mau menyentuhmu saudaraku, Ia mengasihimu.

PRAYER

Bersyukur karena Ia mengasihi kita lebih dari kita mengasihi diri kita. Lebih dari apa yang bisa kita berikan untuk diri kita sendiri. Kasihnya membuat kita begitu terpesona. Bersyukurlah karena Ia mau menyentuh hidup kita karena Ia mengasihi kita.
Devotion

Sunat

SCRIPTURE

Imamat 12:3 (TB) Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.

OBSERVATION

Sunat merupakan sebuah tanda lahiriah yang menunjukkan bahwa sebuah hubungan perjanjian telah diresmikan di antara orang itu dengan Tuhan, dengan segenap hak serta kewajiban yang terkait dalam hubungan tersebut. Sunat memotong kulit katan dari alat kelamin pria dan dilakukan terhadap setiap anak orang Yahudi. Hal itu pertama-tama dilakukan sebagai tanda perjanjian antara Allah dengan Abraham. (Kejadian 17:9-14)

INTERPRETATION

Sunat mempunyai beberapa makna yakni:
  1. Tanda kebangsaan. Bahwa sunat bersifat kebangsaan, yang membedakan bangsa Israel dari bangsa yang lain adalah tanda fisik bahwa mereka disunat. Sunat di masa itu hanya dikenal dan dipraktekkan oleh orang Israel saja.
  2. Tanda rohani, lambang pertobatan sejati, yakni pemutusan hubungan total dengan dosa.
    • Roma 2:28-29 (TB)28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
    • Kolose 2:11 (TB) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

APPLICATION

Sama seperti sunat lahiriah (sunat hurufiah) pada masa dulu adalah tanda dari Umat pilihan Allah begitu juga sekarang tanda dari Umat pilihan Allah adalah mengalami sunat rohani (Sunat Kristus – Kolose 2:11) yaitu membenci apa yang Tuhan benci yaitu dosa (penanggalan akan tubuh yang berdosa), maka pujian akan datang dari Allah kepada kita (Roma 2:29). Sunat sejati bukanlah sunat secara lahiriah namun rohaniah.

PRAYER

Berdoa agar Roh Kudus memberi kita hati yang membenci apa yang Tuhan benci dan mengasihi apa yang Tuhan kasihi.
Devotion

Jadilah Kudus

SCRIPTURE

Imamat 11:45 (TB) Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

OBSERVATION

Kata kudus disini memakai kata sifat Ibrani yaitu קָדוֹשׁ (qadosh) yang dalam konteks ini berarti terpisah dari kelemahan manusia, ketidakmurnian, dan dosa.

INTERPRETATION

Menguduskan diri artinya mengkhususkan/memisahkan diri. Allah itu Kudus oleh karena itu kita yang diciptakan dan dijadikan serupa dan segambar dengan Allah sudah sepatutnya kudus. Kehidupan kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan. Kebiasaan makan, kebiasaan tidur dan bangun, kebiasaan kerja, kebiasaan yang berhubungan dengan hobi, dlsb. Kita cenderung beranggapan bahwa kebiasaan-kebiasaan itu tidak perlu dikaitkan dengan soal-soal rohani. Akibatnya kehidupan kita terbagi kedalam dua ruang terpisah: aspek rohani dan aspek sehari-hari yang tidak rohani. Bagian firman ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa hidup dalam dualisme demikian. Kebiasaan-kebiasaan kita dari rumah sampai kekantor, dari pribadi sampai masyarakat, dari rumah makan sampai ke rumah ibadah, harus serasi dan sepenuhnya mengekspresikan kemuliaan Tuhan.

APPLICATION

Sudahkah hidup kita berbeda dari gaya hidup dunia ini? Kalau kita masih hidup tampak seperti dunia maka siapa yang menjadi Tuhan kita patut dipertanyakan. Sama seperti ketika umat Israel dibebaskan dari perbudakan di mesir untuk hidup kudus sebagaimana Tuhan kudus begitu jugalah kita yang sudah dilepaskan dari perbudakan dosa untuk hidup semakin serupa dan segambar dengan Tuhan dalam kekudusan. Itulah sebabnya Tuhan berkata jadilah kudus sebab Aku ini kudus.

PRAYER

Berdoa agar kita memiliki kerinduan untuk hidup kudus sama seperti Tuhan adalah kudus. Berdoa minta ampun untuk semua hal yang najis yang masih kita perbuat sadari bahwa kita sudah ditebus, bersyukurlah karena kita sudah dipisahkan/dikuduskan oleh kematian Yesus di atas kayu salib.
Devotion

Api Yang Asing

SCRIPTURE

Imamat 10:1-2 (TB)
1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

OBSERVATION

Nadab dan Abihu membubuhkan api ukupan ke dalam api yang dinyalakan Tuhan untuk membakar korban bakaran (Im. 9:24). Mereka mencampurkan api asing, api mereka sendiri, ke dalam api yang Tuhan nyalakan. Akibatnya, murka Allah menimpa mereka. Kata asing disini memakai kata kerja ibrani זוּר (zûr) yang artinya menjadi asing dalam konteks ini berarti berbeda dari hukum yang ada atau boleh dibilang tidak sah/ilegal.

INTERPRETATION

Kekudusan Tuhan tidak boleh dipermainkan. Allah tidak pernah main-main dengan dosa. Hal itu terlihat dari pembacaan kita di atas di mana anak-anak Harun, yaitu Nadab dan Abihu harus membayar mahal melalui nyawa mereka sendiri karena memberontak kepada Allah. Apa yang terjadi? Dikatakan mereka mempersembahkan api yang asing yang tidak diperintahkan Tuhan. Kalau dilihat dari luar tentu saja api ya api sama saja susah dibedakan namun tidak halnya dengan Tuhan. Sesuatu yang kudus tidak dapat digantikan dengan yang tidak kudus meski sangat mirip.

APPLICATION

Seperti Nadab dan Abihu, dri luar tampaknya bisa saja kita sepertinya melayani Tuhan namun di dalam hati kita tidak sedang melayani Tuhan. Kapan kita tahu kita tampak melayani tetapi sebenarnya tidak? Sewaktu kita tidak menuruti FirmanNya dalam hidup kita. Sewaktu kita dari luar tampaknya melayani Tuhan namun sebenarnya kita melayani diri sendiri. Sewaktu kita melayani namun dengan motivasi mencari keuntungan diri sendiri. Mendengarkan (melakukan tepat seperti yang diperintahkan) adalah persembahan terbesar yang bisa kita berikan kepada Tuhan. Bagaimana dengan kehidupan kita di hadapanNya? Adakah api asing itu di dalam hati kita? Orang memang melihat apa yang di depan mata tetapi ingat Tuhan melihat sampai jauh kedalaman hati kita.

Hidup yang kita persembahkan akan menjadi sah jika apa yang tampak luar dan dalam itu sama di mata Tuhan.

PRAYER

Berdoa minta Roh Kudus menyelidiki dan menyingkapkan hal-hal tersembunyi dari hati kita yang tidak berkenan dihadapanNya.
Devotion

Kemuliaan Tuhan Tampak Kepadamu

SCRIPTURE

Imamat 9:6 (TB) Kata Musa: “Inilah firman yang diperintahkan TUHAN kamu perbuat, agar kemuliaan TUHAN tampak kepadamu.”
Imamat 9:6 (BIS) Lalu Musa berkata, “TUHAN menyuruh kamu melakukan ini supaya kamu dapat melihat cahaya kehadiran TUHAN.”
Imamat 9:6 (FAYH)

Musa berkata kepada mereka, “Bila kamu menaati perintah TUHAN, maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan kepadamu.”

OBSERVATION

Kata “kemuliaan” disini memakai kata benda ibrani כּבוד (kâbôd) yang konteks dari teksnya disini berarti kehormatan, kemegahan, kemulian, kondisi dan keadaan eksternal dari kehadiran Tuhan. Teofani pada masa keluaran. Teofani berarti Allah menampakkan diri dengan tanda-tanda yang dapat dihayati oleh yang bersangkutan, sehingga yang bersangkutan sadar bahwa mereka berhadapan dengan Allah sendiri.
Kata “perbuat” disini memakai kata kerja ibrani עשׂה (‛âśâh) yang dalam konteks dari teksnya berarti menyelesaikan.

INTERPRETATION

Rindukah kita mengalami Tuhan secara nyata, Menyadari bahwa Tuhan sendirilah yang hadir dalam hidup kita? Tidak ada cara lain selain melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Melakukan perintah Tuhan adalah sebuah keharusan jika kita rindu mengalami kehadiran Tuhan secara nyata dalam hidup kita.

APPLICATION

Kalau kita menemukan perintah Tuhan dalam pembacaan Firman kita setiap hari apa respons yang biasa kita berikan? Menolak? Menunda? Mengatakan ini bukan untuk saya tapi dia? Atau kita melakukannya di dalam kehidupan kita?

PRAYER

Berdoa minta hati yang taat kepada setiap Firman Tuhan agar kemuliaan Tuhan tampak dari hidup kita.
Devotion

Ketaatan

SCRIPTURE

Imamat 8:9, 13, 17 (TB)
9 Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya, dan di atas serban itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas, yakni jamang yang kudus, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
13 Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu dikenakannyalah kemeja kepada mereka, diikatkannya ikat pinggang dan dililitkannya destar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
17 Tetapi lembu jantan itu dengan kulit, daging dan kotorannya dibakarnya habis di luar perkemahan, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

OBSERVATION

Ada terdapat beberapa kali pengulangan frasa, “seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa” berkali-kali (ayat 9,13,17,dst.).

INTERPRETATION

Pengulangan ini ingin menunjukan bahwa Musa, Harun dan keturunannya taat kepada Allah, dan ingin menyatakan kepada Israel bahwa asal mula ibadah mereka bukan dari tradisi manusia, namun dari Allah. Ketaatan adalah korban terbaik yang bisa kita berikan kepada Tuhan. 1 Samuel 15:22 (TB) Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Kata mendengar di ayat ini berarti taat melakukan Firman.

APPLICATION

Ketaatan adalah sebuah tindakan nyata melakukan Firman. Taat tidak cuma berakhir pada pendengaran tetapi tindakan. Sudah seberapa jauh ketaatan kita kepada Tuhan?

PRAYER

Mintalah hati yang mau taat kepada FirmanNya.